Faktor penyebab ambeyen dari dalam yang pertama adalah faktor keturunan. Seseorang yang memiliki keturunan penderita ambeyen akan beresiko lebih besar terjangkit penyakit ambeyen. Seperti halnya dengan penyakit kencing manis dan asma yang dapat diturunkan melalui gen, penyakit ini juga dapat diturunkan melalui gen. Faktor dari dalam yang kedua penyakit ambeyen adalah kehamilan. Kehamilan merupakan suatu kedaan dimana terjadi perubahan yang besar dalam tubuh. Perubahan dalam tubuh itu tidak hanya pada bentuk fisik tetapi psikis dan fungsional termasuk juga hormon tubuh saat hamil juga mengalami perubahan.
Perubahan hormonal inilah yang memicu penyakit ambeyen. Submukosa atau sebuah kelenjar yang ada pada lubang anus akan membesar jika terjadi perubahan hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan ibu hamil lebih rentan atau lebih beresiko tekena penyakit ambeyen. Dan faktor dari dalam yang terakhir adalah penyakit. Suatu penyakit yang diderita seseorang dapat diikuti penyakit lain. Penyakit yang dapat memicu penyakit ambeyen antara lain: sembelit/konstipasi, diare, dan penyakit yang membuat penderita mengejan. Sembelit dan diare merupakan penyakit yang paling berkaitan dengan anus.
Penyakit sembelit dan diare yang menahun akan meningkatkan kerja anus. Anus yang seharusnya bekerja kurang lebih 1-2 kali sehari, menjadi bekerja lebih dari 2 kali bahkan lebih. Jika hal tersebut terjadi dalam kurun waktu yang lama atau menahun akan menyebabkan otot-otot yang ada pada anus menjadi lemah, rawan peradangan, dan kerja kelenjar juga terganggu. Hal inilah yang menjadikan seseorang yang terkena penyakit diare dan sembelit yang menahun berpotensi menderita penyakit ambeyen. Selanjutnya penyakit yang berpotensi penyebab ambeyen adalah penyakit yang membuat penderita mengejan. Penyakit yang membuat penderita mengejan misalnya kanker jinak dan penyempitan saluran kemih.
Faktor penyebab ambeyen dari luar yang pertama adalah kebiasaan duduk. Seseoarang yang memiliki pekerjaan yang menuntut banyak duduk seperti pegawai kantoran akan lebih beresiko terkena penyakit ambeyen. Hal ini disebabkan, tekanan pada anus yang ditimbulkan saat duduk secara terus menerus akan menyebabkan otot, kelenjar, aliran darah yang ada pada daerah sekitar anus tidak dapat bekerja secara maksimal bahkan terganggu. Gangguan itulah yang nantinya akan memicu kelenjar submukosa membengkak dan terjadi penyakit ambeyen.
Kemudian, faktor penyebab ambeyen dari luar yang terakhir adalah peregangan pada anus. Peregangan pada anus dapat terjadi apabila seseorang sering melahirkan anak dan anogenital. Kebiasaan mengejan yang dilakukan orang melahirkan akan memicu otot, kelenjar, dan saluran darah yang ada di daerah sekitar anus bekerja keras/ekstrem supaya meregang sehingga bayi dapat keluar. Jika hal tersebut terjadi berulangkali maka akan beresiko menderita penyakit ambeyen. Sama halnya dengan anogenital atau hubungan seksual melalui anus. Kebiasaan yang tidak lazim ini dilarang oleh agama karena dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah satu penyakitnya adalah ambeyen. Seseorang yang melakukan hubungan seksual melalui anus akan menyebabkan peregangan pada otot dan kelenjar disekitar anus sehingga lebih berpotensi penyebab ambeyen.